Untuk para Traveller yang hobi jalan2 ke luar negri, modal awal harus punya PASSPORT. Ini adalah kartu identitas kita yang berlaku Internasional, tanpa ini kita gak bisa masuk ke negara orang lain.
Dahulu kala... yang namanya urus paspor sendiri ke kantor Imigrasi urusannya ribet, bolak balik, harus urus di kantor imigrasi terdekat dari alamat tinggal sesuai KTP, yang ada malah cost nya jadi lebih mahal dibanding pakai biro jasa. Makanya Biro Jasa alias calo urus paspor jadi salah satu bidang pekerjaan yang menggiurkan. Fee untuk jasa pengurusan pembuatan baru / perpanjangan rata-rata Rp. 600.000 - Rp. 700.000 dengan proses yang biasa ( selesainya +/- 1 minggu ). Pakai calo pun kita tetap harus datang 1x ke kantor Imigrasi untuk proses wawancara, scan sidik jari dan foto.
Sekarang..... sistem kantor Imigrasi sudah semakin maju dan berkembang, selain kita bisa urus di kantor Imigrasi mana saja yang dekat dengan tempat kost / kontrakan / kantor, mereka juga punya 1 sistem baru yang paling OK nih, khusus buat yang perpanjangan ya. "One Day Service", sesuai artinya maka pengurusannya hanya membutuhkan 1 hari kerja. Jadi kalau yang sudah bekerja hanya perlu ambil cuti 1 hari deh dan ga perlu lagi bolak balik ke kantor imigrasi, selama dokumen yang wajibnya sudah lengkap dibawa. Dan untuk biaya sama saja dengan pengurusan yang biasa. so.. ngapain pilih yang lama klo ada yg cepat ?!
Berikut saya mau share pengalaman beberapa hari lalu urus perpanjangan paspor di kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat ( dekat dengan stasiun Kota ), cekidot gan :
Hal utama yang harus dipersiapkan untuk proses perpanjangan paspor adalah DOKUMEN. Harus lengkap nih : KTP, Kartu Keluarga, Akta Lahir / Akta Nikah / Ijazah, dan Paspor Lama. Dokumen Asli harus dibawa dan semua dokumen harus di fotocopy @ 1 lembar dalam ukuran A4. untuk fotocopy KTP harus dalam 1 lembar A4 tidak boleh dipotong kecil ya kertasnya.
Datanglah lebih awal sebelum jam buka kantor Imigrasi. Saya tiba di kantor Imigrasi jam 07.30, loket pengurusan paspor ada di bagian belakang gedung, jadi jangan keburu seneng dulu kalau pas datang pintu depan masih sepi hehehe... pas jalan ke belakang pasti kaget, yang antri udah ada banyak sekali. Langsung deh saya menuju antrian loket "1 Day Service". meski loketnya dibuka jam 08.00 tengg, tapi yang setia menanti berbaris sudah ada puluhan orang loh... Loketnya ini terletak di bagian ujung dekat dengan musholla dan toilet ya. Loket-loket lain untuk pengurusan yang biasa dan pembuatan baru.
Pada saat antri, petugas Imigrasi ada membagikan nomor antrian. kalau sudah dapet nomor antrian liat ke pintu tengah gedung, kalau sudah buka ambil Formulir ke loket di bagian tengah. Formulir sebanyak 1 lembar ini untuk pengurusan paspor, tidak dikenakan biaya apapun alias GRATIS. nah setelah ambil Formulir, jangan lupa balik ke barisan antrian tadi ya, trus isi lengkap deh formulirnya sambil menunggu giliran tiba di loket.
Di loket, petugas akan memeriksa semua dokumen asli dengan copy-nya. 1 set copy dokumen akan diambil, yang asli kita bawa kembali, cek lagi jangan sampai ada yang tertinggal di loket. Jika dokumen sudah lengkap dan benar, maka petugas akan memberikan cap pada copy dokumen yang dimasukan ke dalam amplop yang sudah disediakan petugas loket untuk kita bawa menuju ruang wawancara. Amplop ini pun GRATISSS...
Dari loket 1 Day Service, kita menuju ruangan kaca di sebelah loket, di dekat pintu masuk ada mesin kiosk untuk ambil nomor antrian pembayaran. Disini ada 1 petugas yang setia membantu kita mengisi data di kiosk sampai keluar nomor antrian.
Setelah dapat nomor antrian, duduk manis deh sambil terus memantau monitor di depan kursi untuk mengecek nomor antrian yang sudah dipanggil.
Disini kita antri untuk melakukan pembayaran pengurusan perpanjang paspor. Biayanya Rp. 255.000 nett ya, tanpa tips atau pungutan liar lain. Jangan lupa bawa uang cash, karena belum ada mesin debit disana. Setelah itu kita akan menerima 1 lembar TANDA TERIMA PEMBAYARAN yang harus disimpan untuk pengambilan paspor asli nantinya. jadi jangan sampai hilang loooh...
Nah, setelah pembayaran beres, kita kembali duduk manis antri dipanggil untuk wawancara. Nomor yang sudah dipanggil ada di monitor.
Setelah wawancara selesai, langsung ke meja sebelahnya untuk scan sidik jari, kemudian ke meja sebelahnya lagi untuk pengambilan foto.
Proses terakhir adalah menunggu paspor jadi. untuk sampai ke tahap no. 9 saya selesai di jam 11.30, sementara paspor jadi estimasi jam 2-3 sore. jadi selamat menunggu hohohoho... Pengambilan paspor baru di loket yang berada di dalam gedung utama, dari pintu masuk ada di sebelah kiri. langsung aja menuju loket sambil menyerahkan Tanda Terima Pembayaran asli, ga usah antri lagi.
Gimana.....? mudah dan murah bukan ? kita harus mengurangi segala bentuk usaha calo sehingga petugas pun bisa bekerja sesuai dengan prosedur, tidak mempersulit proses.
Pernahkah kamu pergi ke Bali ? saya yakin pasti banyak yang sudah pernah karena Bali tidak hanya dikenal masyarakat Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Keindahan
panorama pantainya amat luar biasa, keramahan penduduk lokal juga membuat wisatawan asing dan domestik merasa nyaman. Namun, sudahkah kamu mengunjungi Pantai Lovina
yang terletak di bagian paling Utara Bali ? mungkin masih banyak yang belum pernah
atau bahkan belum mendengar nama itu sama sekali. Well, saya akan kasih
bocoran sedikit sebagai bahan referensi jika kamu akan berencana ke Bali.
Daya tarik di Pantai Lovina adalah menonton Lumba-lumba di
laut lepas. Waktu paling tepat adalah pagi hari sekitar jam 6-8, karena pada
saat tersebut ikan lumba-lumba akan muncul dan berenang mengejar arah matahari
terbit. Setelah itu tidak akan muncul lagi di permukaan, mungkin kecapean mengejar matahari trus bobo kali yah ikannya hahaha…
Jarak dari daerah Kuta ke Lovina sekitar 99 KM bisa
di tempuh dalam waktu +/ - 3 jam.
Dikarenakan waktu yang tepat untuk melihat lumba-lumba adalah pagi hari,
maka disarankan menginap di salah satu penginapan di sekitar pantai Lovina.
Ada penginapan bernama Bagus Homestay, tempatnya cukup luas,
bersih, kamar yang tersedia banyak dan
besar, ada kolam renang dan langsung berada di pinggir pantai Lovina. Kamu bisa
menikmati keindahan sunset langsung dari penginapan. Pemiliknya adalah warga
Jerman yang sudah tinggal menetap di Bali. Selain karena lokasinya yang bagus,
tempat ini menyediakan aneka makanan khas Jerman loh. Saya coba beberapa menu utama
dan tidak satupun yang mengecewakan
lidah, maknyusss... Yang paling mantaf adalah steak dan sosis babi, bumbunya yang khas dan
lezat membuatnya jadi sangat berkesan & gak terlupakan. Untuk yang tidak memakan daging ini
tidak perlu khawatir karena ada juga masakan daging ayam dan sapi. Minuman yang
disediakan selain juice juga ada beer. Beer-nya patut dicoba karena rasanya lebih enak (efek suasana sepertinya
:p ). Penginapan ini sesuai dengan
namanya “Homestay” maka harganya pun masih pas di kantong +/- Rp. 300.000 /
malam, untuk harga makanan utama +/- Rp. 50.000 / menu. Still make sense, right
?
Aktifitas menarik yang bisa dilakukan sore hari selama di
penginapan bisa berenang atau bermain di pantai sambil menikmati sunset,
pasirnya lembut dan bersih. Esok paginya bisa menyewa perahu nelayan Rp. 60.000
/ orang ( max. 5 orang / perahu ) untuk menuju ke tengah laut dan menonton
lumba-lumba. Jangan berharap lumba-lumba tersebut akan melompat tinggi dan
beratraksi ya! karena ini bukan lumba-lumba hasil latihan di Ancol, mereka
semua masih alami, kebanyakan masih kecil-kecil yang berenang secara
bergerombol. Saat musim liburan akan banyak wisatawan yang juga menyewa perahu,
alhasil ditengah laut akan jadi seperti pasar apung, banyak perahu yang
menunggu munculnya lumba-lumba. Saat salah satu perahu melihat lumba-lumba
muncul di permukaan air, dia akan memacu perahunya mendekat, begitu pula dengan
perahu yang lain tidak mau kalah. Jadi, selain menonton lumba-lumba juga
menjadi ajang balapan antar perahu, mereka berpacu untuk mengabadikan momen
lumba-lumba yang muncul dengan lebih dekat. Saat melihat gerombolan lumba-lumba
melewati perahumu, perasaan bahagia akan muncul, inilah keindahan alami laut di
Bali. Yang perlu kita lakukan adalah menjaganya dan mempromosikannya ke Negara
lain.
Nah, selesai menonton si lumba-lumba, sayang kalau hanya
tidur dan bersantai-santai di hotel, ada tempat pemandian air panas di sekitar
sana, namanya Pemandian Air Panas Banjar. Menuju ke sana kamu akan melewati perkebunan anggur dan pasar tradisional. Suasananya yang masih alami dan khas
Bali sangat menarik untuk dinikmati, air panasnya yang mengalir dari atas
kepala mampu menenangkan pikiran dan melepaskan ketegangan otot.
End of story, tips dari saya : setiap petualangan akan menjadi
lebih seru dan berkesan jika pergi bersama teman-teman, selain bisa diminta
untuk foto-in juga bisa hemat biaya
terutama di hotel & transportasi :p Buat kamu
yang lagi cari tour local di Bali yang recommended bisa email ke bali2tour_jakarta@yahoo.com
mereka bisa menyediakan guide local berbahasa inggris/mandarin dengan harga yang
cocok banget buat low budget tour.
This is it, return ticket to Malang on my hand, well actually my boyfriend's hand :p
My next destination is not foreign country, but still in Indonesia. Malang is my next trip, it's my boyfriend's hometown. It sounds silly while i've been travel to Hongkong, Macao, Singapore, Thailand, and Malaysia but never visit Malang, Bali, Surabaya, Medan, etc. hahaha... :D
I bought this return ticket Jakarta - Malang - Jakarta +/-Rp. 600.000,- using Sriwijaya Airlines. There's a promo to buy ticket for BNI Card Holder, buy 1 ticket get 2 tickets. However, it's limited seat, so get hurry to issued ticket in advance.
The flight will be depart on April 05, 2012 and return to Jakarta on April 09,2012. Means I will stay in Malang for 5 Days 4 Night, long enough to enjoy that city.
Well, my detail itinerary will be posted soon as usual. ;)
Here I come... dengan laporan lengkap hasil perjalanan g ke malaysia beberapa waktu lalu, hope it can help some people who want to travel there. Sebelum itu download and check dulu public transportation map-nya untuk lebih memudahkan.
DAY 1
Perjalanan g dimulai dari airport LCCT Kuala Lumpur. Berhubung jadwal flight dari Jkt jam 8.25 pm dan tiba di airport malaysia sekitar jam 11.30 pm waktu setempat (karena ada perbedaan 1 jam dengan waktu Indonesia), maka malamnya stay di airport ala backpacker :D
G n temen nongkrong di " Old Town White Coffee" ini tempat buat ngopi, makan dan skalian istirahat beberapa jam sampe pagi ;p Menurut g makanannya lumayan enak dan harga terjangkau, terutama menu breakfastnya “kaya butter toast” yg berupa roti panggang isi selai kaya (MYR 4.9) mmm..it's so delicious! tapi untuk tidur ga cocok d, soalnya terlalu berisik, mungkin karena slalu ramai dikunjungi, better pilih Starbucks yang berada ga jauh dari situ, banyak backpacker yang udah tertidur pulas disana :D
In the early morning (15 Feb. 2011, 07.00 am) bersiap buat petualangan yg mengasyikan. Dari airport LCCT naek Shuttle Bus yang berada di seberang Domestic Arrivals Gate, disana ada beberapa kursi tunggu berjajar untuk beberapa jurusan, pilih "Shuttle Service Train Station ERL". Disebelahnya ada shuttle bus Tunes Hotel, jadi buat lo yang mau check in di Tunes Hotel LCCT bisa langsung diantar ke sana. Tapi kalau mau langsung ke kuala lumpur jalan ke bus station dekat dari situ, nanti ada beberapa pilihan bus jurusan KL Sentral, salah satunya "Aerobus" MYR 8, dan "Bus Air Asia" MYR 9. Tiket bus bisa dibeli on the spot.
G pilih transport Shuttle Service Train Station ERL (MYR 5.5) ini karena akan mengunjungi Putra Jaya, sebuah tempat pemerintahan baru yang katanya sistem "paperless" yang nantinya akan menjadi ibu kota Malaysia dari segi administrasi pemerintahan, sedangkan KL tetap menjadi ibukota dari segi financial dan komersil.
Yang menarik di Putra Jaya adalah tata kota dan bangunannya, semua tertata rapi dan bersih. Bentuk bangunannya berupa arsitektur Islam dari beberapa negara seperti Turkmenistan, Kazakhstan and Morocco. Dari satu tempat ke tempat lain g naik bus MYR 0.5 / way. Ini contoh bangunan di Putra Jaya.
Dari Putra Jaya g lanjut ke daerah Mid Valley. Naik KLIA Express jurusan KL Sentral (MYR 5.3) interchange di Bandar Tasik Selatan station lalu naik KTM Komuter jurusan ke Rawang (MYR 1) turun di Mid Valley station. Di sana ternyata tidak terlalu menarik hanya ada sebuah mall besar yang menyatu dengan station-nya. Berhubung sudah sampai di sana akhirnya g jalan- jalan di Mega Mall Mid Valley dan lunch.
Sekitar jam 2.00 pm, g lanjut ke Bukit Bintang (BB) untuk check in hotel. Dari Mid Valley naik KTM Komuter jurusan Rawang (MYR 1) interchange di KL Sentral Station. Dari sana naik KL Monorail jurusan Titiwangsa (MYR 2.1) turun di BB station. Kebanyakan visitor naik taxi dari KL Sentral ke BB (+/- MYR 15 – 20 ) karena KL Monorail station tidak terletak di dalam KL Sentral tapi terpisah beberapa puluh meter. Jadi untuk ke KL Monorail station harus jalan ke luar sampai ketemu jalan raya lalu belok kanan dan menyebrang jalan. Important Note: buat lo yang ada rencana ke Genting Highlands, jangan lupa beli dulu tiketnya di KL Sentral lt. 2, lebih baik beli beberapa hari sebelum jadwal berangkat karena tiket ke Genting sangat laku terutama untuk weekend dan hari libur (MYR 9.3 untuk one way, sudah termasuk tiket bus dan skyway train ). G aja yang beli 1 hari sebelumnya terpaksa ubah jadwal karena tiket yang jam 8 am sampe jam 10 am udah abis terjual. Akhirnya beli yang jam 11.30 am.
Sampai di BB langsung menuju hotel. G menginap di ALOR STREET HOTEL ( 67, Jl. Alor, 50200 KL. Ph. 603-21449877 ) MYR 80 / night / room for 2 ppl. Kalau weekend harganya lebih mahal MYR 90/night. Lokasinya menurut g amat strategis, dekat dengan KL Monorail station, tempat makan, jajanan malam yang oke banget, plus dikelilingi mall – mall besar seperti Pavillion, Lot 10, Sungei Wang dan BB Plaza ( shopping paradise ! ).
Malamnya jalan – jalan di ChinaTown. Dari hotel naik KL Monorail jurusan KL Sentral turun di Maharajalela station (MYR 1.2). Dari situ jalan kaki ke ChinaTown area. Important Note : lebih baik dari sore sekitar jam 4 pm sudah sampai di sana, karena ada beberapa temple yang bisa dikunjungi, mulai dari Buddhist Temple ( yang bersebelahan dengan Maharajalela station, closed : 5 pm ) sampai ke Hindu Temple : Sri Mahariamman Temple. Karena g tiba disana sudah malam akhirnya hanya bisa belanja dan dinner di ChinaTown. Untuk lihat templeterpaksa besok paginya ke sana lagi.
DAY 2
Feb. 16, 2011. 9.00 a.m. Berangkat menuju SriMahariammanTemple yang terletak di sekitar ChinaTown. Tidak sulit menemukan bangunannya karena bentuknya unik dan menjulang tinggi sendiri, penuh dengan ukiran-ukiran berwarna – warni dan diapit oleh beraneka macam toko-toko souvenir, pernak – pernik imlek, batu-batuan dll.
DariChinaTown jalan lurus ke arah Pasar Seni station, sampai di toko 7eleven belok kanan lurus terus. Masuk gratis hanya saja alas kaki harus dilepas dan dititipkan di deposit counter depan gate nya dengan biaya MYR 0.2. Dari templelanjut menuju Genting Highlands dengan menggunakan LRT Pasar Seni station jurusan KL Sentral (MYR 1 ). Dari KL Sentral naik bus warna Merah bertuliskan Genting Highlands dengan tiket yang sudah dibeli sebelumnya menuju Genting Skyway station (+/- 1 jam). Kemudian lanjut naik Skyway menuju Genting (+/- 15 menit ).
Skyway station di Genting menyatu dengan mal yang sangat besar dan terhubung dengan beberapa hotel di sana. Untungnya signboard cukup jelas jadi tidak tersesat di dalam. G menginap di First World Hotel. Lobby nya sangat luas, bagian check in lebih dari 20 orang. Sebelum check in harus ambil nomor antrian di customer service (meja tengah), setelah dapat nomor baru duduk di kursi tunggu sampai nomor antrian muncul di layar. Setelah check in, g dapet kunci dan struk berisi no. kamar, no. tower hotel dan breakfast untuk 2 orang. Tidak ada guide yang akan mengantarkan tamu ke kamar, so harus bawa barang sendiri.
Setelah drop barang di kamar lanjut main di Outdoor Theme Park. Wahana permainannya mirip seperti Dufan, hanya saja udaranya yang jauhhhh lebih dingin brrrrr…liat aja foto dibawah, sebagian gambarnya tertutup kabut. Important Note: Gunakan pakaian agak tebal dan sepatu. Karena ada beberapa wahana yang wajib pakai alas kaki tertutup. Sayangnya pas pergi gak bawa sepatu hanya sandal flip flop, jadi ga bisa main Gokartz :(
Setelah puas di Outdoor Theme Park, bisa coba permainan Indoor Theme Park nya, cuma g ga terlalu suka karena kebanyakan untuk anak-anak dan keluarga jadi kurang seru. Akhirnya g beli tiket Snow World ( MYR 25) tempatnya mirip dengan Ice World versi yang ada di Ancol dulu dan menurut g pribadi masih lebih bagus yang di Ancol deh, karena ada macam-macam bentuk ice carving dengan lampu-lampu yang indah, sedangkan di SnowWorld cuma ada 1 ice carving berupa meja n kursi, serta permainan seluncuran es dengan ban itupun hanya sampai jam 8 pm. Setelah itu g beli tiket nonton pertunjukan GLITZ (MYR 70 ). Pertunjukan ini hanya ada beberapa bulan aja, jadi kebetulan pas kesana lagi ada. Ada 4 atraksi di GLITZ, yaitu sulap, acrobat dari china, lukisan pasir dan tari-tarian dari amerika. Value for money lah show-nya.
Selesai nonton, g pergi ke Casino yang dekat dengan lobby hotel. Jadi ga akan masalah main sampai pagi sekalipun. Free entry and free beverage. Jadi kalaupun ga main casino bisa lihat-lihat n minum gratissss hahahaha…
DAY 3
Perjalanan pagi ini menuju ChinSweeTemple. Letaknya gak terlalu jauh dari Genting Highlands. Seandainya dari KL Sentral gak naik Skyway tetapi naik bus pasti akan melewati templeini. Tiap weekend (sabtu-minggu) ada Awana Skyway yang mengantarkan visitor dari GentingHighlandsmenujuTemple. Berhubung g perginya hari Kamis jadi harus menggunakan bus. Sebenarnya ada cara mudah menuju temple dan free of charge, yaitu dengan menggunakan shuttle bus First World Hotel – Genting Highlands Hotel, naik bus-nya dari depan pintu lobby First World Hotel nanti setelah sampai di Genting Highlands Hotel pindah shuttle bus Genting Higlands Hotel – Chin Swee Temple. Jadwalnya tiap 1 jam sekali. Tapi karena g gak ngerti awalnya makanya pergi ke bus station dan naik public bus jurusan ke Bentong (MYR 1.8 ) kemudian pas pulangnya liat ada shuttle bus di depan lobby temple baru ngerti cara mudah n gratisnya menuju ke sana dari hotel ha3..
Setelah balik dariTemple n sampai hotel, langsung check out. Proses check out sangat mudah, cukup masukan room key ke dalam sebuah check out kiosk, beres.. Setelah itu menuju Bukit Bintang untuk check in hotel. G tetap memilih Hotel ALOR STREET karena setelah g survey hotel disekitar situ memang Hotel Alor cukup murah dengan fasilitas yang lumayan bagus. Setelah drop barang di kamar langsung melanjutkan perjalanan ke BatuCaves. Sejak Juni 2010 transportasi menuju BatuCaves sangat mudah, karena ada penambahan jalur baru dari Sentul langsung menuju BatuCaves. Cukup naik KTM Komuter dari KL Sentral tujuan ke Sentul – BatuCaves (MYR 2).
Di sana selain masuk ke dalam gua-gua yang berada di atas bukit dengan monyet-monyetnya, dapat menikmati hidangan khas India. Penasaran dengan roti canainya bisa coba disana.
Hari sudah sore saatnya kembali ke hotel. Setelah mandi langsung pergi dinner. Makanan di sekitar hotel enak-enak terutama Nasi Lemak yang berada di depan BB Plaza. Setelah makan, jalan-jalan ke Sungei Wang. Jika tertarik untuk membeli barang-barang Vincci bisa borong disini dijamin harga lebih murah dibanding beli di Indo hohoho…
DAY 4
Jadwal hari ini adalah menuju PetronasTwinTower yang merupakan icon dari Malaysia. Jangan bilang pernah ke Malaysia kalau belum pernah datang n berfoto di depan Petronas Twin Tower-nya. Menuju ke sana sangat mudah, naik KL Monorail dari BB station tujuan ke Titiwangsa, turun di Bukit Nanas Station, terus jalan kaki ke arah Dang Wangi station dan lanjut naik LRT tujuan ke Terminal Putra stop di KLCC station. Tapi sebelum berangkat g pindah hotel dulu pagi-pagi. Hotelnya hanya diseberang dari Alor Street Hotel, namanya adalah Budget Inn. Rate per night MYR 65. Alasan g ganti hotel karena rate di Alor Street Hotel untuk weekend lebih mahal dibanding hari biasa yaitu MYR 90 untuk Sabtu dan Minggu. Sedangkan di Budget Inn rate nya flat. Hanya saja ada harga ada fasilitas. Tidak ada TV serta kamar tidur dan kamar mandinya lebih sempit.
Sampai di KLCC langsung berada di dalam Mall Suria KLCC. Ini adalah high class mall, menjual barang-barang branded. Yang lebih lucu lagi pas waktu cari toilet, ada di lantai tertentu yang kalau mau masuk harus bayar, kalau mau gratis harus cari di lantai lain. Di dalam mall di lantai paling atas juga terdapat Petro Sains, ini adalah tempat untuk menambah ilmu pengetahuan, sangat cocok untuk para pelajar SMP atau SMA. Karena g uda kerja, otak agak lambat untuk hal-hal seperti itu jadi saya memilih untuk tidak masuk hahahaha… Untuk naik ke atas PetronasTower harus membeli tiketnya dulu. Entrance ticket adalah MYR 15. Note : harus datang pagi-pagi sekali ( jam 8 am sudah harus tiba di Petronas ) karena antrian tiketnya bisa sangat panjang. G sampai sekitar jam 9 antrian sudah ke 10 dari paling akhir. Untungnya masih bisa antri karena setelah itu antrian ditutup harus datang lagi besok. Sangat membuang waktu antri disini, akhirnya setelah beberapa jam mengantri tiket masuk dapat juga, tapi masuknya jam 4 pm. Akhirnya g memutuskan untuk pergi jalan-jalan dulu ke tempat lain baru balik lagi ke Petronas.
Dari KLCC station naik LRT tujuan ke Kelana Jaya, turun di Masjid Jamek station. Dari sana jalan kaki menuju Dataran Merdeka. Ini adalah sebuah lapangan buat tempat upacara. Di sekitarnya ada sebuah bangunan bagus yaitu SultanAbdulSamadBuilding. Kemudian ada juga sebuah perpustakaan nasional. Dari tempat ini lanjut lagi menujuNational Monument ( Tugu Negara ) melewati Taman Tasek Perdana. G jalan kaki ke sana cukup jauh juga, rencana pas baliknya mau naik Taxi tapi tidak bisa ditawar harus argo dan g takut karena tidak tahu jalan malah dibawa melewati jalur memutar bisa bayar mahal nantinya, akhirnya terpaksa jalan kaki lagi.
Setelah itu balik lagi ke Masjid Jamek station menuju KLCC. Disana naik ke lantai 43 dengan lift yang super cepat 1 lantai / sec. Jujur sih menyesal juga antri ber jam-jam dan bayar MYR 10 buat tiket masuk cuma untuk liat dari atas jembatan pemandangan ke bawah yang ga ada menariknya sama sekali. Visitor hanya dikasih waktu klo gak salah 20 menit untuk menikmati pemandangan dan berfoto. G uda hampir mati bosan di atas sana, tapi ga boleh balik sampai waktu yang ditetapkan habis. Jadi harus bareng-bareng terus, karena penjagaan sangat ketat di dalam sana.
Pulang dari Petronas balik ke hotel, malamnya jalan – jalan di Mall Pavilion dan Lot 10.
DAY 5
Hari ini rute perjalanan di awali dari hotel menuju KL Tower dengan berjalan kaki. Gak terlalu jauh dari BB ke KL Tower, apalagi kalau jalannya di pagi hari, wuihh udaranya bersih… gak susah buat cari jalannya karena papan petunjuk jalannya sangat jelas. Setelah sampai di pintu gerbang KL Tower kita bisa menggunakan shuttle service mini bus yang akan nganterin kita sampe ke atas (pintu untuk naik ke KL Tower). Tapi berhubung g gak tau ada shuttle bus, g jalan kaki sampai ke atas hiks… sampai di atas banyak toko-toko souvenir dan ticket counter untuk naik ke atas menara, namanya Observation Deck harganya MYR 38. Karena sebelumnya udah pernah naik Petronas dan cukup membosankan di atas sana makanya yang di menara KL ini g gak naik lagi.
Dari KL Tower g menuju BukitNanasForest masih dengan berjalan kaki ( bule mode on hehehe… ) Tempat ini seperti hutan lindung gitu, gak ada apa – apa juga sih, namanya juga hutan what do you expect? Oya, kalau kesini beware sama monyet-monyet disitu, karena mereka berkeliaran bebas.
Dari sana lanjut ke Sunway Lagoon, naik Monorail dari Bukit Nanas Station ke KL Sentral, kemudian ganti naik KTM Komuter jurusan ke Port Klang berhenti di Subang Jaya Station. Sampai di Subang Jaya ( tempatnya seperti terminal bus umum ) nah dari situ naik bus metro mini KTM 99 sampai Sunway Lagoon, biasanya supirnya sebelum berangkat akan teriak “sunway sunway” sama seperti di Jakarta sih kalau transport yang ini hehehehe… pulangnya juga naik bus yang sama jadi gak susah.
Sampai di Sunway Pyramid ( sebuah mall bergaya arsitektur mesir ) g lunch dulu disana. Baru setelah itu lanjut berpetualang di Sunway Lagoon. Karena mall nya besar jadi agak bingung mencari pintu masuk Sunway Lagoonnya :D
Di sana sama seperti Dufan yang digabung dengan Gelanggang Renangnya. Jadi kalau bosan dengan wahana air bisa naik ke atas main wahana yang menantang seperti Kora-kora tapi bisa berputar 360 derajat! Ada roller coaster, arum jeram, Niagara juga lho. Selain itu ada rumah hantu dengan tiket masuk terpisah.
Dari Sunway g dinner di daerah Bangsar. Dari Subang Jaya Station naik KTM Komuter ke KL Sentral, dari sana ganti naik LRT jurusan ke Kelana Jaya turun di Bangsar Station. Sebenarnya gak ada yang special di daerah sini, Cuma ada satu tempat makan pinggir jalan yang menjual Nasi Lemak ayam gorengnya mantabs!! Enak dan murah hahahaha…
Setelah makan langsung balik hotel tidur deh Zzzzzzz…. groookkk… oopssss….
DAY 6
Hari terakhir di Malaysia nih, badan udah mulai berasa capek. Paginya sarapan nasi uduk di dekat hotel, biasa yang murah dan enak ^o^. Abis makan pergi beli snack buat oleh-oleh, untungnya daerah BB banyak toko-toko yang jual makanan ringan gitu. Lebih bagus sih belinya pas malam hari lebih banyak yang jual, kalau pagi pilihan terbatas. Setelah itu g berangkat menuju KL Sentral station mau mengunjungi Istana Negara. Berhubung badan udah capek banget, sampai di station KL Sentral g cari Taxi dan nego harga untuk ke Istana Negara. Akhirnya sepakat MYR 25 g diantar ke Istana Negara dan TheanHouTemple. Dia kasih kita waktu untuk foto-foto di dalam sementara dia tunggu di tempat parkir.
Setelah itu g diantar lagi sampai ke KL Sentral Station baru g bayar ongkos Taxinya. Dari sana g naik Monorail dan berhenti di Imbi Station untuk jalan – jalan sebentar di Berjaya Times Square. Ini mall medium-high class, jadi cuma lihat-lihat aja sih. Setelah itu balik ke Hotel. Oiya, makan sore kali ini di resto dekat dengan Hotel, tepatnya di depan pintu masuk BB Plaza. Disitu ada 1 resto yang menjual Nasi Lemak (khas Malaysia). G coba nasi lemaknya, kata teman g yang udah pernah makan disitu, nasi hainam campurnya juga maknyusss!
Setelah kenyang, g balik ke hotel dan langsung menuju airport. Sebenarnya pesawat g besok pagi jam 7. karena takut telat bangun sekaligus irit biaya hotel, makanya g n temen g memutuskan untuk nginap di airport. Ternyata di sana banyak backpacker yang stay di kursi tunggu airport juga, bahkan sampai tidur di lantai kolong kursi cuma beralaskan selimut doang lho. Ckckckckck….. hebat! Hahahahaha…
Sekian pengalaman jalan-jalan g ke Malaysia, tunggu cerita selanjutnya di waktu dan tempat yang berbeda yang pasti gak akan kalah serunya! ^o^
Hal pertama yang harus disiapin pastinya adalah tiket pesawat (khusus yang ingin low cost ticket by Air Asia). Sejak bulan Juli 2010 g dah booking ticket promo seharga Rp. 333.000 ( 2 way, Jkt-KL-Jkt ) untuk penerbangan bulan Februari 2011.
Setelah ticket udah confirmed, waktunya untuk browsing places of interest di sana. Cara yang paling mudah liat itinerary dari beberapa tour agent. umumnya mereka offer kita ke beberapa tempat yang wajib dikunjungi. dari situ g uda dapet list sightseeing areas yang selalu dikunjungi tourist, setelah itu explore tempat - tempat menarik ataupun bersejarah lainnya yang ada disekitar sana dengan cara googling sekaligus cari informasi public transportation untuk bisa ke tempat wisatanya.
Nah, abis itu buat list itinerary-nya lengkap dengan estimasi pembagian hari dan waktu ke semua tempat yang ingin dikunjungi. Ini harus mengacu pada maps agar di hari yang sama diatur pergi ke beberapa tempat yang berdekatan supaya gak buang waktu untuk bolak balik.
Terakhir, tinggal booking hotel via online karena lebih murah dibanding pada saat check in dan juga lebih safe untuk ketersediaan room-nya. Berhubung flight JKT-KL ambil yang malam, jadi prefer stay di hotel sekitar airport, yang paling murah adalah Tunes Hotel +/- Rp. 75.000 / night. ini sudah harus booking dari jauh hari, karena semakin dekat dengan tanggal menginap harganya semakin naik. g sering menunda-nunda booking hotel nya jadi sekitar bln Desember cek harganya uda mencapai +/- Rp. 300.000 / night. akhirnya diputuskan untuk bermalam di airport. Dari pengalaman beberapa teman yang udah pernah stay sampe pagi di airport KL termasuk aman. untuk hotel di daerah Bukit Bintang, Kuala Lumpur g booking on the spot. karena di sana harganya bersaing dan kita bisa cek lokasi yang sesuai dengan budget dan kenyamanannya. sedangkan untuk hotel di Genting Highlands g prefer online booking karena resiko ramai pengunjung n ga dapet room pas hari H.
Beberapa situs online booking hotel bisa digunakan untuk comparison. umumnya yang sering dipake adalah Agoda.com tapi g pake www.rwgenting.com harganya jauh lebih murah, bahkan untuk bahan perbandingan g survey ke beberapa agent travel yang menjual voucher hotel. Supaya lebih hemat jangan di weekend karena harga lebih mahal dan tempat wisata jauh lebih ramai. g pilih First World Hotel - Deluxe Room MYR 98 /room/night includes breakfast for 2 people. dari situs ini juga g booking tiket permainan di Theme Park, karena harganya lebih murah via online.
Setelah semua uda beres, tinggal packing deh and ready to go... Detail itinerary-nya akan g tulis day by day next week! ;)